OG gagal lolos ke TI12. Kegagalan ini terjadi dalam kualifikasi Western Europe (WEU) TI12, yang menjadi sorotan dalam dunia Dota 2.
Dalam dunia E-sports, OG telah menjadi salah satu team Dota 2 paling sukses sepanjang sejarah. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah meraih dua kemenangan di The International (TI), turnamen paling prestisius dalam Dota 2.
Namun, semua prestasi mereka tampaknya tidak cukup untuk melindungi mereka dari kegagalan, karena untuk pertama kalinya sepanjang sejarah mereka gagal lolos ke TI12.
Kegagalan yang Mengejutkan
OG, yang memiliki sejarah panjang di dunia Dota 2, tampaknya telah menemui batasnya dalam kualifikasi TI12 WEU. Tim ini menghadapi Quest Esports dalam lower bracket, dan hasilnya adalah kekalahan yang mengejutkan 1-2. Semua mata tertuju pada pertandingan ini, karena OG belum pernah gagal di tahap kualifikasi sebelumnya. Momen bersejarah ini menjadi sorotan di dunia Dota 2.
Pertandingan Kritis OG Gagal TI12
Pertandingan pertama antara OG dan Quest Esports berlangsung selama lebih dari 60 menit. Game ini sangat seimbang, dengan kedua tim menunjukkan kinerja draft yang solid. OG mengandalkan Yuragi di Medusa, sementara Quest Esports mengandalkan TA2000 dan No!ob.
Networth keduanya bahkan hingga menit ke-44, tetapi sebuah teamfight yang signifikan mengubah arah pertandingan secara tiba-tiba, memberikan keunggulan kepada Quest Esports. OG bertahan dengan gigih, menolak untuk menyerah, namun Quest akhirnya menang dengan gerakan RAT yang terencana dengan baik.
Game yang Menentukan
Pertandingan kedua antara OG dan Quest Esports adalah momen penentu dalam gagal atau lolos kualifikasi TI12 WEU. Dalam pertarungan yang sangat ketat, Quest memutuskan untuk membawa roster serba bisa dengan Templar Assassin, Puck, dan Visage, sementara OG mengandalkan Yuragi yang bermain sebagai Terrorblade.
Pertandingan ini menjadi saksi ketangguhan OG dalam mengeksekusi strategi teamfight yang brilian. Mereka memanfaatkan kekuatan Yuragi dan dukungan Io milik Ceb dengan baik, menjaga pertarungan agar tetap terkendali dan menghindari kehilangan momentum.
OG bermain dengan cerdas, menghindari jebakan dan perincian yang tidak perlu. Meskipun pertandingan berlangsung selama 58 menit dan penuh dengan pertempuran, OG berhasil memenangkannya dengan keunggulan networth yang signifikan.
Pertandingan kedua ini menunjukkan kemampuan OG untuk beradaptasi dan bermain secara taktis yang cermat, dan menjadi bukti bahwa mereka masih memiliki potensi untuk bersaing di tingkat tertinggi Dota 2. Sayangnya, keberhasilan ini tidak cukup untuk melindungi mereka dari kegagalan dalam pertandingan berikutnya yang menentukan nasib mereka di kualifikasi TI12 WEU.
Pertandingan Penentu OG Gagal TI12
Game ketiga adalah pertandingan penentu, dan OG memilih Luna untuk mengusung barisan mereka. Mereka ingin mengakhiri pertandingan lebih cepat, namun Quest Esports memiliki line-up yang membutuhkan beberapa item untuk menjadi efektif.
Meskipun OG memiliki awal yang baik, mereka lebih fokus pada pertanian, memberikan kesempatan bagi Quest untuk menjadi lebih kuat. Akhirnya, Quest Esports mengumpulkan keunggulan yang cukup dan mengalahkan OG dalam beberapa pertarungan tim, memastikan kemenangan mereka dalam 44 menit.
Akhir Perjalanan OG Gagal TI12
Kegagalan ini menandai akhir dari rentetan keberhasilan OG dalam mencapai The International. Selama tahun ini, OG menghadapi berbagai kesulitan, hanya memenangkan satu dari tiga Major dan tampil buruk di turnamen regional lainnya.
Pemain juga masuk dan keluar dari daftar mereka, menambah tantangan dalam perjalanan mereka. Kegagalan mereka di kualifikasi TI12 WEU mengingatkan kita bahwa dalam dunia kompetitif E-sports, bahkan tim yang paling sukses sekalipun tidak selalu dapat mempertahankan dominasinya.
Kesimpulan
Kegagalan OG untuk lolos ke The International 12 adalah sebuah peristiwa bersejarah dalam dunia Dota 2. Team yang telah sukses selama bertahun-tahun harus merasakan kekalahan yang pahit dalam kualifikasi WEU TI12. Ini mengingatkan kita bahwa dalam dunia E-sports, tidak ada yang pasti, dan bahkan tim terbaik pun dapat menghadapi tantangan yang besar.
Semua mata akan tertuju pada OG di masa depan untuk melihat bagaimana mereka akan bangkit dari kegagalan ini dan kembali ke panggung besar dalam dunia Dota 2.