Media berita memiliki peran yang kuat dalam menggiring kasus yang sedang viral menjadi sebuah narasi yang mendominasi perbincangan publik. Fenomena ini sering terjadi ketika isu tertentu mendapat sorotan luas di media sosial dan kemudian memberi pengaruh juga kepada pemberitaan media tradisional. Perpaduan antara kekuatan media sosial dan media berita membentuk alur cerita yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap suatu kasus.
Isu-isu yang viral di media sosial sering kali menjadi bahan pemberitaan utama bagi media berita. Dalam proses ini, media berita memiliki kontrol yang besar terhadap informasi yang mendapat atensi tinggi dari masyarakat. Mereka dapat memilih sudut pandang, penekanan pada fakta tertentu, serta pemilihan narasumber yang mendukung narasi tertentu. Dengan kata lain, media berita memiliki kemampuan untuk membentuk opini publik melalui penyajian berita tertentu dan terusun secara hati-hati.
Tak dapat terelakkan bahwa pengaruh media berita terhadap isu viral sangat signifikan. Ketika media berita melaporkan suatu isu dengan intensitas yang tinggi, hal tersebut akan memperdalam penyebaran isu tersebut dalam masyarakat. Bahkan, ketika isu tersebut memiliki informasi yang ambigu atau belum terverifikasi dengan baik, pemberitaan yang berlebihan dapat mengarah pada miskomunikasi dan persepsi yang salah di kalangan masyarakat.
Namun, peran media berita dalam menggiring kasus viral juga dapat menjadi bumerang. Kritik dari masyarakat terhadap pemberitaan yang cenderung sensasionalistis atau memihak dapat merusak citra media berita itu sendiri. Dalam era digital, ketidakakuratan informasi dan persepsi yang bias dapat dengan cepat mendapat perhatian oleh pengguna media sosial dan platform daring lainnya.
Penting untuk diingat bahwa tanggung jawab media berita dalam menggiring isu viral harus diiringi dengan etika jurnalistik yang kuat. Pemberitaan yang berimbang, akurat, dan mendalam sangatlah penting dalam menghindari manipulasi opini publik. Lebih jauh lagi, masyarakat juga perlu belajar untuk menjadi konsumen berita yang kritis, yang mampu menyaring informasi yang ada dan memahami bahwa setiap berita memiliki sudut pandangnya sendiri.