Alice Laidlaw Munro, seorang penulis kelas dunia asal Kanada, lahir di Wingham, Ontario, pada tanggal 10 Juli 1931. Ia terkenal sebagai salah satu tokoh sastra paling berpengaruh di dunia dan menerima Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 2013.
Karyanya yang penuh dengan cerita-cerita indah telah memikat pembaca di seluruh dunia. Artikel ini akan menjelaskan latar belakang, kehidupan, dan karya-karya penting Alice Munro yang telah mengukir namanya dalam sejarah sastra.
Latar Belakang Keluarga Alice Munro
Alice Munro lahir sebagai anak pertama dari Robert Eric Laidlaw, seorang peternak rubah, dan Anne Clarke Chamney Laidlaw, seorang mantan guru. Keluarga ayahnya, yang berasal dari Lembah Ettrick di perbatasan Skotlandia, bermigrasi ke Kanada bagian atas pada tahun 1818.
Mereka merupakan bagian dari gelombang imigran dari Inggris yang mencari lahan dan peluang baru setelah Perang Napoleon. Keluarga Laidlaw menetap di Halton Township, Ontario, dan berkebun. Munro memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga William Laidlaw, yang awalnya telah bermigrasi ke Illinois.
Ayah Munro, Robert Eric Laidlaw, adalah anak tunggal dari pasangan William Cole Laidlaw dan Sarah Jane “Sadie” Code. Sadie Code berasal dari wilayah Scotch Corners di Ontario timur dan memiliki keturunan Protestan Irlandia dari County Wicklow yang juga bermigrasi ke Kanada pada waktu yang sama dengan keluarga Laidlaw.
Di pihak ibu, George Chamney, kakek Munro, menikahi Ann Chamney, dan mereka memiliki empat anak, termasuk Anne Clarke Chamney, yang menjadi ibu Munro.
Perjalanan Hidup Awal Alice Munro
Sebelum menikahi Robert Laidlaw pada tahun 1927, Anne Chamney telah berjuang keras untuk melanjutkan pendidikannya dan menjadi guru. Setelah lama bekerja, Anne mengajar di berbagai tempat di Ontario dan Alberta hingga ia menikahi Bob Laidlaw di tahun 1927.
Mereka memutuskan untuk mendirikan peternakan rubah di Wingham, Ontario. Mereka membawa pulang bayi pertama mereka, Alice Ann, pada musim panas tahun 1931.
Kisah hidup Alice Munro adalah cerita yang ia tuangkan dalam karyanya. Ia mengangkat kisah migrasi leluhurnya dari Skotlandia, pertemuan dan perjuangan orangtuanya, serta pengalamannya sendiri di Ontario yang menjadi latar utama cerita-ceritanya.
Sebagian besar karya Munro berlatar di Huron County, Ontario, yang menggambarkan masyarakatnya, budayanya yang berubah, dan cara hidupnya. Munro sangat mencintai lanskap tempat kelahirannya, dengan rumah-rumah bata, bangunan gudang yang semakin usang, trailer park, dan gereja-gereja tua yang memberatkan.
Pandangan Munro terhadap tempat di mana ia lahir, kemudian pergi, dan kemudian kembali, tercermin dalam cerita-ceritanya dari tahun 1950-an hingga yang paling baru di “Dear Life” (2011).
Kehidupan Awal dan Pendidikan Alice Munro
Alice Munro tumbuh sebagai anak tunggal yang diberkati Anne dan Bob Laidlaw, walaupun kemudian mereka memiliki dua anak lagi. Alice dibesarkan dalam keluarga yang memiliki ambisi sosial, yang berusaha untuk berbeda dari masyarakat sekitar mereka. Ibunya, Anne, adalah salah seorang wanita yang mengendarai mobil pada waktu itu, yang menunjukkan kemandirian dalam peran seorang istri.
Mereka tinggal di “The Flats Road,” yang merupakan judul salah satu cerita awal Munro. Mereka berusaha mencapai lebih banyak kelas sosial ketika pergi ke Wingham, tempat mereka tinggal di “The Edge of Town.”
Alice mulai bersekolah pada tahun 1937 di Lower Town School dan kemudian melanjutkan ke sekolah di Wingham. Perjalanan harian tiga kilometer untuk pergi ke sekolah memberikan pengalaman berharga bagi Munro. Di pagi hari, ia naik dari Lower Town melintasi jembatan ke Wingham, dan saat pulang ia melewati daerah Lower Town yang terkenal sebagai tempat tinggal keluarga kurang beruntung.
Pada usia sebelas tahun, Alice Laidlaw sudah memiliki minat dalam membaca. Ia mencintai karya-karya seperti Lucy Maud Montgomery, Dickens’s “A Child’s History of England,” dan Tennyson’s “Idylls of the King.” Pada usia ini, ia mulai menulis puisi dan menciptakan cerita-cerita dalam pikirannya. Hasil dari perjalanan harian ini adalah perspektifnya yang unik sebagai penulis.
Pada masa sekolah menengah, Alice mencoba menulis versi cerita dari “Wuthering Heights.” Ia ingin merasakan kegembiraan dari menulis, dan pada ulang tahunnya yang ke-21, suaminya memberikannya sebuah mesin ketik sebagai hadiah.
Unduh Pdfnya di sini
Perubahan Hidup dan Karir
Pada tahun 1951, Alice Laidlaw menikahi James Munro, dan mereka pindah ke Vancouver. Pernikahan mereka adalah awal dari petualangan yang membawa perubahan dalam kehidupannya.
Pada saat itu, Alice hanya berusia 20 tahun dan baru berusia 21 ketika suaminya memberikannya mesin ketik. Pilihan ini menandai awal karir sastranya. Dengan beasiswa yang ia dapatkan, Alice bisa fokus pada menulis dan menjadi penulis yang sukses.
Meskipun awalnya mengalami kesulitan keuangan, mereka berdua berjuang untuk menjalani kehidupan yang mereka inginkan. Pada tahun 1963, mereka membuka toko buku, Munro’s Books, di Victoria. Pada awalnya, usaha ini adalah tantangan yang besar, mengingat toko buku independen dan garis buku murah merupakan konsep yang baru pada masa itu.
Meskipun mereka menjadi pasangan yang khas pada usia 20-an mereka, usaha ini tidak pernah menghentikan Alice dalam mengejar karir sastranya.
Kesuksesan dalam Dunia Sastra
Alice Munro menjadi dikenal di dunia sastra sejak karya pertamanya yang berjudul “Dance of the Happy Shades” (1968), yang memenangkan Governor General’s Award. Kemudian, ia menerbitkan karya-karya penting seperti “Who Do You Think You Are?” (1978), “The Moons of Jupiter” (1982), “The Progress of Love” (1986), dan “Friend of My Youth” (1990).
Karyanya sering berfokus pada kehidupan perempuan, hubungan keluarga, dan kehidupan di komunitas kecil. Cerita-ceritanya penuh dengan karakter-karakter kuat dan pengamatan mendalam tentang psikologi manusia.
Nobel Sastra 2013
Puncak keberhasilan Alice Munro terjadi pada tahun 2013 saat ia dianugerahi Nobel Sastra, menjadikannya penulis Kanada kedua yang menerima penghargaan ini, setelah Saul Bellow. Nobel Prize in Literature Committee mengakui kontribusinya yang luar biasa dalam mengembangkan kisah pendek sebagai bentuk sastra yang penuh makna.
Pada saat itu, Alice Munro mengumumkan bahwa ia telah pensiun dari menulis dan akan merilis buku terakhirnya, “Dear Life,” pada tahun yang sama.
Pensiun dan Pengaruh
Meskipun Alice Munro secara resmi pensiun dari menulis, pengaruh karyanya terus berlanjut. Ia telah menjadi inspirasi bagi penulis muda dan penggemar sastra di seluruh dunia. Karyanya yang realistis dan penuh emosi telah menghubungkan pembaca dengan berbagai cerita manusia.
Melalui kehidupan, karyanya mencerminkan pengalaman banyak individu yang tinggal di komunitas kecil atau berjuang dalam hubungan yang kompleks. Warisan sastra Alice Munro akan tetap hidup dalam karya-karya cemerlangnya yang akan terus dibaca oleh generasi berikutnya.
Kesimpulan
Alice Munro adalah salah satu penulis paling penting dalam sastra kontemporer. Ia telah mengukir namanya dengan karya-karya indah yang menggambarkan kehidupan, hubungan, dan masyarakat dengan kepekaan yang luar biasa.
Kehidupannya yang penuh perjuangan, ambisi, dan cinta akan tempat kelahirannya telah memberikan warna kepada karya-karyanya yang tak terlupakan. Dengan menerima Nobel Sastra pada tahun 2013, Alice Munro mendapat pengakuan yang layak atas kontribusinya dalam dunia sastra.
Meskipun ia telah pensiun dari menulis, karya-karyanya akan terus mempesona pembaca di seluruh dunia dan memengaruhi generasi penulis yang akan datang.
Baca Juga: Penerima Nobel Sastra 2012