Tugu Muda Semarang, sebuah monumen kokoh yang menjadi landmark kota ini, tak bisa anda lewatkan saat Anda berlibur di kota lumpia, Semarang. Bangunan ini berdiri di sisi selatan bundaran pusat kota, berdekatan dengan bangunan-bangunan bersejarah lainnya.
Pembangunan Tugu Muda ini untuk mengenang peristiwa sejarah penting yaitu Pertempuran Lima Hari di Semarang.
Semangat Juang : Monumen Bersejarah yang Menginspirasi
Tugu Muda Semarang memiliki tinggi sekitar 53 meter dan pendirian bangunan ini sebagai penghormatan bagi para pemuda Semarang yang berjuang melawan tentara Jepang demi kemerdekaan.
Pertempuran Lima Hari di Semarang bermula setelah tokoh terkemuka, dr. Kariadi, tewas yang mengakibatkan oleh tentara Jepang yang meracuninya.
Kematian dr. Kariadi memicu kegelisahan di kalangan warga dan pecahnya perang antara kedua belah pihak.
Delapan polisi yang menjaga tandon air Wungkal diserang dan disiksa oleh tentara Jepang, membuat semangat juang para pemuda Semarang membara. Selain itu, mereka bersatu dengan tentara BKR untuk melakukan serangan balasan.
Pertempuran yang lebih besar pun meletus, dan tentara Jepang di bawah pimpinan Mayor Kido menyerbu pusat kota dengan maksud untuk menguasai Semarang.
Peristiwa ini menyebabkan kematian sekitar 400 tentara Jepang dan 2.000 jiwa dari pihak Indonesia.
Pertempuran Lima Hari Semarang: Semangat Pemuda Melawan Penjajah di Tugu Muda
Untuk menghormati pengorbanan rakyat, Tugu Muda dibangun di tengah alun-alun kota dan diresmikan pada 28 Oktober 1945. Sayangnya, tugu ini kemudian dibongkar oleh tentara Belanda yang bergabung dengan NICA dan RAPWI. Namun, usaha untuk membangun kembali Tugu Muda tidak surut.
Selain itu, dengan dukungan dari mantan anggota Angkatan Muda seperti Letnan Kolonel Sudiarto, Suwarno, Salim, Tjipto, Suroso, dan Martadi, serta dengan sumbangan dari masyarakat Semarang, Tugu Muda berhasil di bangun kembali di Simpang Lima.
Presiden Soekarno meresmikan tugu ini pada 20 Mei 1953, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
Tugu Muda Semarang terletak di tengah kota dan mudah anda temukan. Berada di bundaran persimpangan Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pandanaran, dan Jalan Mgr. Sugiyopranoto, lokasi ini dapat anda capai dalam waktu sekitar 15 menit dari Bandara Ahmad Yani.
Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi publik, termasuk bus pariwisata, Bus Trans Semarang, dan angkutan kota berwarna orange.
Tampilan Tugu Muda yang menarik juga memiliki makna mendalam. Bagian atas tugu yang menyerupai api melambangkan semangat juang masyarakat Semarang yang tak pernah padam dalam mempertahankan kemerdekaan.
Bagian tengah tugu berbentuk bambu runcing, menggambarkan senjata para pejuang dalam perjuangan mereka. Terdapat lima batang bambu runcing untuk menggambarkan Pertempuran Lima Hari di Semarang. Bagian bawah tugu terdapat pahatan dengan simbol-simbol Pancasila, mencerminkan makna dan hasil perjuangan rakyat Indonesia.
Memori Abadi Tugu Muda Semarang: Penghormatan bagi Pahlawan dan Semangat Perjuangan Bangsa
Tugu Muda Semarang adalah monumen bersejarah yang menggambarkan semangat juang pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Berdiri tegak di tengah kota, tugu ini memberikan penghormatan bagi para pahlawan yang berkorban demi Indonesia merdeka.
Kunjungan ke Tugu Muda akan memberikan Anda wawasan lebih dalam tentang sejarah dan semangat perjuangan bangsa.