Search

Candi Ijo di Jogja: Warisan Sejarah dan Keindahan Alam

Candi Ijo Di Jogja
Sumber Gambar : Wikipedia Candi Ijo Di Jogja

Candi Ijo di Jogja, juga banyak yang mengenalnya sebagai Candhi Ijo, adalah sebuah kompleks percandian Hindu yang terletak sekitar 4 kilometer arah tenggara dari Candi Ratu Boko, atau sekitar 18 kilometer di sebelah timur kota Yogyakarta. Candi ini, yang diperkirakan dibangun antara abad ke-10 dan ke-11 Masehi selama zaman Kerajaan Medang periode Mataram, memiliki daya tarik sejarah dan keindahan alam yang memukau.

Perjalanan Ke Eksotisme Candi Ijo di Jogja

Lokasi yang Memukau

Candi Ijo di Jogja berada di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tempat ini terletak di lereng barat sebuah bukit yang masih merupakan bagian dari perbukitan Batur Agung. Ketinggian rata-rata candi ini adalah sekitar 425 meter di atas permukaan laut. Namanya, “Ijo,” berasal dari lokasinya yang berada di atas bukit Gumuk Ijo. Dari kompleks candi ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah, termasuk persawahan, Bandara Adisucipto, dan Pantai Parangtritis.

Arsitektur yang Megah

Pembangunan kompleks percandian Ijo dengan pemandangan yang indah. Secara keseluruhan, kompleks ini terdiri dari teras-teras berundak, dengan bagian terendah di sisi barat dan yang tertinggi di sisi timur, mengikuti kontur bukit. Bagian utama kompleks candi terletak di ujung timur. Di bagian barat, masih ada reruntuhan bangunan candi yang sedang dalam proses ekskavasi dan perbaikan. Terdapat juga teras yang lebih tinggi dengan reruntuhan lain yang konon merupakan candicandi pemujaan kecil (candi perwara). Salah satu dari candi-candi ini telah mengalamai pembaharuan pada tahun 2013.

Kompleks Percandian Utama

Pusat perhatian kompleks candi terletak di bagian timur, pada teras tertinggi. Di sini Candi Ijo di Jogja, Anda akan menemukan candi induk yang telah mengalamai pembaharuan, candi pengapit, dan candi perwara. Candi utama menghadap ke barat, sementara tiga candi kecil yang lebih ke arah timur konon pembangunannya untuk memuja Trimurti: Brahma, Wisnu, dan Siwa. Selain itu, Candi-candi perwara ini menghadap ke candi utama dan memiliki ruangan di dalamnya dengan jendela berbentuk belah ketupat di dindingnya. Atap candi perwara ini terdiri dari tiga tingkatan yang berhiaskan dengan barisan ratna. Candi perwara yang berada di tengah melindungi arca lembu Nandini, kendaraan Dewa Siwa.

Kehidupan di Candi Induk

Candi induk adalah bangunan yang mengesankan dengan denah dasar persegi empat. Pintu masuk ke dalam ruangan Candi Ijo di Jogja terletak di dinding sisi barat dan dikelilingi oleh dua jendela palsu. Di sisi utara, timur, dan selatan, terdapat tiga relung dengan ukiran kala makara yang menghiasinya. Relung tengah lebih tinggi dari dua relung yang mengapitnya. Pada saat ini, relung-relung ini kosong, tetapi dugaan kuat bahwa pada masa lalu, arca mungkin pernah ada di dalamnya.

Selain itu, untuk mencapai pintu, pengunjung harus naik tangga yang memiliki fasilitas dengan pipi tangga yang berbentuk makara, makhluk mitos dengan tubuh ikan dan belalai seperti gajah. Pintu itu sendiri berhiaskan dengan ukiran kala makara yang menggambarkan mulut raksasa kala yang terhubung dengan makara. Di dalam mulut makara, terdapat relief burung bayan kecil. Selain itu, terdapat sepasang makara dan kepala kala yang menghiasi ambang jendela palsu di luar dinding candi.

Dalam ruangan candi induk, terdapat tiga relung di tengah dinding utara, timur, dan selatan. Oleh karena itu, Setiap relung diapit oleh pahatan sepasang apsara yang terlihat seperti terbang menuju relung. Tengah-tengah ruangan adalah lingga dan yoni yang disangga oleh figur ular sendok, simbol penyangga bumi dalam mitologi Hindu. Atap candi terdiri dari tiga tingkat dengan barisan ratna dan hiasan antara sulur-suluran dan makhluk kerdil (gana) di batas antara atap dan dinding tubuh candi. Seluruh tepi atap berhiaskan dengan antefiks yang berbingkai sulur-suluran, yang menggambarkan arca setengah badan yang menggambarkan dewa dalam berbagai posisi tangan.

Wisata Keindahan Alam

Selain sebagai warisan sejarah, Candi Ijo di Jogja menawarkan pemandangan yang memukau. Terletak di atas bukit, candi ini memberikan pengunjung kesempatan untuk menikmati matahari terbenam yang spektakuler dengan latar belakang Kota Yogyakarta dan Landasan Pacu Bandara Adisucipto. Selanjutnya, Karena lokasinya yang unik ini, banyak wisatawan mengunjungi candi ini khususnya untuk melihat matahari terbenam yang indah dari halaman candi.

Jejak Sejarah dan Keindahan Alam Candi Ijo: Pesona Yogyakarta yang Abadi

Cara Menuju Candi Ijo

Untuk mencapai Candi Ijo di Jogja, Anda dapat mengambil rute menuju Candi Prambanan dan kemudian mengarah ke selatan. Jalan menuju Candi Ijo terletak di jalan raya yang menghubungkan Yogyakarta dan Piyungan. Setelah sekitar 15 menit perjalanan, Anda akan menemukan papan nama yang menunjukkan arah menuju Candi Ijo. Jarak dari pusat Yogyakarta ke Candi Ijo adalah sekitar 28 kilometer di sebelah timur.

Dengan sejarahnya yang kaya dan keindahan alamnya yang memukau, Candi Ijo di Jogja adalah tempat yang patut anda kunjungi atau bagi siapa pun yang ingin menggali sejarah dan menikmati pesona alam Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Oleh Penulis