Film The Eight Hundred merupakan karya sinematik Mandarin yang mengangkat kisah nyata selama Pertempuran Shanghai dan Perang Tiongkok-Jepang Kedua pada tahun 1937. Sutradara dan penulis naskah Guan Hu menunjukkan totalitasnya dengan menghabiskan 10 tahun dalam mempersiapkan proyek ini. Kegigihan ini tercermin dalam hasil akhir yang memukau.
Dalam upaya menciptakan kesan yang autentik, tim produksi bahkan membangun satu set nyata terdiri dari 68 bangunan di area Suzhou. Film The Eight Hundred tidak hanya memukau secara teknis, tetapi juga meraih kesuksesan signifikan dengan menjadi film terlaris kedua di tahun 2020.
Faktor keberhasilan film ini juga berkat jajaran pemain yang hebat. Aktor dan aktris seperti Wang Qian Yuan, Zhang Yi, Yu Hao Ming, Yao Chen, dan Tang Yi Xin turut membawa karakter-karakter mereka menjadi hidup dalam kisah ini.
Perang Shanghai yang Bergejolak
Film The Eight Hundred mengisahkan sebuah epik perang inspiratif yang berlangsung pada tahun 1937. Di tengah medan perang Shanghai yang bergolak, 800 tentara Tiongkok berjuang melawan pengepungan di sebuah gudang. Posisi mereka sangat genting karena adanya pengepungan oleh pasukan Jepang.
Kisah ini terjadi pada awal Perang Kedua Tiongkok-Jepang, bagian dari Perang Dunia II yang skala konfliknya sangat besar. Pertempuran Shanghai menjadi sorotan, dimana tentara Kekaisaran Jepang menyerang kota tersebut dengan gencar. Meskipun bertahan selama lebih dari tiga bulan dengan mengalami kerugian besar, tentara Tiongkok akhirnya terpaksa mundur akibat tekanan pengepungan yang semakin kuat.
Moco juga Serial Gadis Kretek Season 1: Kisah Rokok Klasik Penuh Drama
Melawan Kekaisaran Jepang
Dalam situasi yang penuh tekanan, Letnan Kolonel Xie Jinyuan memimpin pasukan muda berjumlah 452 orang untuk mempertahankan Gudang Sihang. Mereka berhadapan dengan Divisi Kekaisaran Jepang ke-3 yang terdiri dari sekitar 20.000 tentara. Keputusan ini demi memberikan semangat kepada rakyat Tiongkok setelah kehilangan Beijing dan Shanghai. Selain itu, aksi kepahlawanan ini bertujuan untuk memperoleh dukungan lebih lanjut dari pihak Sekutu, yang memperhatikan pertempuran ini dari Pemukiman Internasional di seberang Sungai Suzhou.
Film The Eight Hundred bukan hanya sekadar kisah perang, tetapi juga menggambarkan semangat kepahlawanan, keteguhan, dan persatuan dalam menghadapi kesulitan. Dalam medan pertempuran yang penuh tantangan, karakter-karakter ini menghadirkan gambaran heroik tentang keberanian manusia dalam menghadapi situasi yang sulit. Sinematografi yang kuat dan penggarapan yang mendalam menjadikan film ini sebuah karya seni yang memukau dan inspiratif.