Musik dan sastra adalah dua bentuk seni yang memiliki daya tarik dan kekuatan untuk menyentuh hati dan pikiran manusia. Keduanya mampu menyampaikan pesan yang mendalam dan menyenangkan sekaligus. Salah satu contoh yang menonjol dari perpaduan musik dan sastra adalah lagu “Aitakatta” dari JKT48, yang menjadi track ke-7 dalam album Flying Get mereka.
Selanjutnya, dalam artikel ini, kita akan menggali keindahan dari lagu ikonik ini, serta menganalisis pesan sastra yang terkandung di dalamnya.
Latar Belakang JKT48 dan Album Flying Get
Sebelum membahas lagu “Aitakatta,” mari kita kenali terlebih dahulu JKT48. JKT48 adalah grup idola asal Indonesia yang merupakan saudari dari grup AKB48 di Jepang. Mereka memiliki basis penggemar yang besar dan telah meraih popularitas yang besar di Indonesia.
Hasilnya, album “Flying Get” adalah salah satu album sukses mereka yang dirilis sebagai bagian dari perjalanan mereka dalam musik dan industri hiburan.
Apa Itu “Aitakatta”?
Lagu “Aitakatta” adalah salah satu lagu terkenal JKT48 yang dirilis sebagai track ke-7 dalam album “Flying Get.” Secara harfiah, “Aitakatta” berarti “Aku Ingin Bertemu.”
Namun, lagu ini awalnya dirilis oleh saudari mereka, AKB48, di Jepang, dan mendapat adaptasi dengan bahasa Indonesia oleh JKT48.
Keindahan Musik dalam “Aitakatta”
Musik adalah jiwa dari setiap lagu. “Aitakatta” menampilkan melodi yang riang dan menggembirakan yang langsung menghipnotis pendengarnya. Aransemen musik yang ceria dan dinamis mencerminkan semangat positif dan energi dari para anggota JKT48.
Kemudian, harmoni vokal mereka yang khas menambahkan pesona tersendiri pada lagu ini, dan bagian rap yang energetik menambahkan lapisan keunikan yang menyegarkan.
Pesan Cinta dan Semangat Dalam Lirik
Bagian lirik “Aitakatta” ini menggambarkan pesan cinta yang tulus dan semangat yang penuh tekad untuk menjalani hidup dengan jujur dan berani. Selanjutnya, mari kita perjelas makna di balik setiap bagian liriknya:
Pre-Chorus
“Akhirnya kusadari, Perasaan sebenarnya
Ingin jalani sejujurnya, Hanya di jalan ini ku akan terus berlari”
Bagian pre-chorus “Aitakatta” menunjukkan saat di mana narator menyadari perasaannya yang sebenarnya. Ia ingin menjalani hidup dengan jujur, mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, tanpa menyembunyikan apapun. Kesadaran ini mendorongnya untuk terus bergerak maju dalam hidup dan berlari menuju masa depan yang lebih baik.
Chorus 1
“Jika kusuka, ‘kan kukatakan suka
Tak kututupi, kukatakan sejujurnya
Jika kusuka, ‘kan kukatakan suka
Dari hatiku terbuka kukatakan”
Bagian chorus pertama “Aitakatta” mengekspresikan ketulusan hati narator. Ia menyatakan bahwa jika ia menyukai seseorang, maka ia akan berkata dengan jujur tanpa menyembunyikan perasaannya. Tidak ada rasa malu atau takut untuk mengungkapkan cinta secara terbuka.
Kemudian, narator meyakini bahwa dengan berbicara jujur, hati akan terbuka dan perasaan akan tersampaikan dengan baik.
Verse 2
“Peluh mengalir di wajahku tak kuseka
Aku ingin tampil apa adanya
Di bawah cahya pohon-pohon
Jalan pintas menuju musim panas”
Bagian verse kedua “Aitakatta” menggambarkan ketulusan dan keberanian narator untuk tampil apa adanya. Meskipun peluh mengalir di wajahnya, ia tidak menyembunyikan diri dan tetap ingin tampil apa adanya. Ia ingin merangkul dirinya sendiri dan menemukan kesempurnaan dalam keunikan dirinya. Ia memilih jalan yang tidak rumit, seperti jalan pintas menuju musim panas, yang mencerminkan tekadnya untuk mencapai kesenangan dan kebahagiaan.
Pre-Chorus 2
“Tak pandai ungkapkan, Dalam kata-kata
Lurus kujalani hidupku, Dengan caraku ku akan terus berlari”
Bagian pre-chorus kedua “Aitakatta” menunjukkan bahwa narator menyadari kekurangannya dalam ungkapkan perasaan dengan kata-kata. Namun, ia tidak membiarkan hal itu menghalanginya untuk menjalani hidup dengan lurus dan berani. Ia tetap berkomitmen untuk terus berlari dalam hidupnya, menghadapi segala rintangan dengan cara yang dia yakini.
Chorus 2
“Kamu berharga lebih dari siapa pun
Walau kau tolak, tak akan kusesali
Kamu berharga lebih dari siapa pun
Tadinya ku ingin ungkapkan rasa ini”
Bagian chorus kedua “Aitakatta” menyampaikan pesan cinta yang dalam. Narator meyakini bahwa orang yang dicintainya adalah sesuatu yang berharga dan tak ternilai. Meskipun cintanya mungkin akan menerima penolakan, ia tidak akan menyesali perasaannya. Ia ingin mengungkapkan cinta ini, tetapi sebelumnya ia merasa ragu atau enggan melakukannya.
Kemudian, keseluruhan bagian lirik “Aitakatta” menampilkan pesan cinta yang tulus dan semangat untuk menjalani hidup dengan jujur dan berani. Lagu ini menjadi representasi tentang mencintai diri sendiri dan orang lain dengan segenap hati, tanpa takut mengungkapkan perasaan dengan tulus.
Akhirnya, pesan sastra dalam lirik ini mencerminkan tema universal tentang cinta dan keberanian, yang terus relevan bagi siapa pun yang mendengarkannya.
Pengaruh JKT48 “Aitakatta” pada Industri Musik dan Penggemar
“Aitakatta” telah membawa dampak yang signifikan bagi JKT48 dan industri musik Indonesia. Lagu ini menjadi salah satu lagu ikonik grup ini yang masyhur oleh banyak orang dan menjadi daya tarik bagi penggemar baru dan lama. Dalam industri hiburan yang penuh persaingan, lagu ini membantu JKT48 untuk menonjol dan meningkatkan kehadiran mereka.
Relevansi JKT48 “Aitakatta” dalam Masa Kini
Meskipun lagu “Aitakatta” telah muncul beberapa waktu yang lalu, pesan cinta, semangat, dan harapan yang terkandung dalam liriknya tetap relevan dalam masa kini. Musik dan pesan sastra yang abadi membuat lagu ini bertahan dalam hati penggemar dan pendengar setia JKT48.
Baca Juga: JKT48 Fortune Cookie Yang Mencinta
Kesimpulan
Lagu “Aitakatta” dari JKT48 merupakan contoh sempurna tentang bagaimana musik dan sastra dapat bersatu dalam harmoni untuk menyampaikan pesan yang mendalam dan menyenangkan.
Dengan melodi yang ceria dan lirik yang penuh makna, lagu ini berhasil mencuri hati penggemar dan menginspirasi mereka. Meskipun lagu ini telah ada beberapa waktu lalu, keindahan dan pesan sastra yang terkandung di dalamnya tetap relevan dan menggetarkan hati pendengar.
Sebagai ikon dalam industri musik Indonesia, JKT48 telah membuktikan bahwa keindahan musik dan pesan sastra dapat memberikan pengaruh yang kuat dan positif pada pendengarnya. Lagu “Aitakatta” akan terus dikenang sebagai salah satu karya ikonik dalam perjalanan grup ini.